FLUIDA
DINAMIS
Fluida dinamis adalah
fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk memudahkan dalam
mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yang konstan
terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak
kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).
1. Persamaan
Kontinuitas
Dalam mempelajari materi fluida dinamis, suatu fluida
dianggap sebagai fluida ideal. Fluida ideal adalah fluida yang memiliki
ciri-ciri berikut ini.
a. Fluida tidak dapat dimampatkan (incompressible), yaitu
volume dan massa jenis fluida tidak berubah akibat tekanan yang diberikan
kepadanya.
b. Fluida tidak mengalami gesekan dengan dinding tempat
fluida tersebut mengalir.
c. Kecepatan aliran fluida bersifat laminer, yaitu kecepatan
aliran fluida di sembarang titik berubah terhadap waktu sehingga tidak ada fluida
yang memotong atau mendahului titik lainnya.
Jika lintasan sebuah titik dalam aliran fluida ideal
dilukiskan, akan diperoleh suatu garis yang disebut garis aliran (streamline
atau laminer flow).
Perhatikanlah Gambar 25.
Gambar
25. Setiap partikel fluida ideal mengalir menurut garis alirannya
masing-masing dan tidak pernah memotong garis aliran partikel lain.
|
Suatu fluida ideal mengalir di dalam pipa. Setiap partikel
fluida tersebut akan mengalir mengikuti garis aliran laminernya dan tidak dapat
berpindah atau berpotongan dengan garis aliran yang lain.
Pada kenyataannya, Anda akan sulit menemukan fluida ideal.
Sebagian besar aliran fluida di alam bersifat turbulen (turbulent flow). Garis
aliran turbulen memiliki kecepatan aliran yang berbeda-beda di setiap titik.
Debit aliran adalah besaran yang menunjukkan volume fluida yang mengalir
melalui suatu penampang setiap satuan waktu.
Gambar
26. Kecepatan aliran fluida di pipa berpenampang besar (v1) lebih kecil
daripada kecepatan aliran fluida di pipa berpenampang kecil (v2).Adapun,
tekanan di pipa berpenampang besar (p1) lebih besar daripada tekanan di pipa
berpenampang kecil (p2).
|
Secara matematis, persamaannya dituliskan sebagai berikut.
Q = v / t = Av
dengan :
V = volume fluida yang mengalir (m3),
t = waktu (s),
A = luas penampang (m2),
v = kecepatan aliran (m/s), dan
Q = debit aliran fluida (m3/s).
Untuk fluida sempurna (ideal), yaitu zat alir yang tidak
dapat dimampatkan dan tidak memiliki kekentalan (viskositas), hasil kali laju
aliran fluida dengan luas penampangnya selalu tetap. Secara matematis,
dituliskan sebagai berikut.
A1 v1 = A2 v2
Persamaan di atas disebut juga persamaan kontinuitas.
Contoh Soal :
Sebuah pipa lurus memiliki dua macam penampang,
masing-masing dengan luas penampang 200 mm2 dan 100 mm2. Pipa tersebut diletakkan secara horisontal, sedangkan air
di dalamnya mengalir dari penampang besar ke penampang kecil. Jika kecepatan
arus di penampang besar adalah 2 m/s, tentukanlah:
a. kecepatan arus air di penampang kecil, dan
b. volume air yang mengalir setiap menit.
Kunci Jawaban :
Diketahui: A1 = 200 mm2, A2 =
100 mm2, dan v1 = 2 m/s.
a. A1v1 = A2v2
(200 mm2) (2 m/s) = (100 mm2)v2
v2 = 4 m/s
Q = v / t = Av → V = Avt
Q = (200 × 10–6 m2) (2 m/s) (60 s) = 24 ×
10–3 m3 = 2,4 × 10–4 m3.
2. Persamaan
Bernoulli
Perhatikanlah Gambar 27.
Gambar
27. Fluida bergerak dalam pipa yang ketinggian dan luas penampangnya
yang berbeda. Fluida naik dari ketinggian h1 ke h2 dan kecepatannya berubah
dari v1 ke v2.
|
Suatu fluida bergerak dari titik A yang ketinggiannya h1 dari
permukaan tanah ke titik B yang ketinggiannya h2 dari
permukaan tanah. Pada pelajaran sebelumnya, Anda telah mempelajari Hukum
Kekekalan Energi Mekanik pada suatu benda. Misalnya, pada benda yang jatuh dari
ketinggian tertentu dan pada anak panah yang lepas dari busurnya. Hukum
Kekekalan Energi Mekanik juga berlaku pada fluida yang bergerak, seperti pada
Gambar 27. Menurut penelitian Bernoulli, suatu fluida yang bergerak mengubah
energinya menjadi tekanan.
Secara lengkap, Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah
tekanan, energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial per satuan
volume memiliki nilai yang sama di setiap titik sepanjang aliran fluida ideal.
Persamaan matematisnya, dituliskan sebagai berikut.
p + 1/2 ρv2 + ρgh =konstan
atau
p1 +
1/2 ρv12 + ρgh = p2 + 1/2 ρv22 +
ρgh
dengan:
p =
tekanan (N/m2),
v = kecepatan aliran fluida (m/s),
g = percepatan gravitasi (m/s2),
h = ketinggian pipa dari tanah (m), dan
ρ = massa jenis fluida.
3. Penerapan
Persamaan Bernoulli
Hukum Bernoulli diterapkan dalam berbagai peralatan yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut uraian mengenai cara kerja
beberapa alat yang menerapkan Hukum Bernoulli.
a. Alat Ukur Venturi
Alat ukur venturi (venturimeter) dipasang dalam suatu pipa
aliran untuk mengukur laju aliran suatu zat cair. Suatu zat cair dengan massa
jenis ρ mengalir melalui sebuah pipa dengan luas penampang A1 pada daerah (1).
Pada daerah (2), luas penampang mengecil menjadi A2. Suatu tabung manometer
(pipa U) berisi zat cair lain (raksa) dengan massa jenis ρ' dipasang pada pipa.
Perhatikan Gambar 28.
Gambar
28. Penampang pipa menyempit di A2 sehingga tekanan di bagian pipa
sempit lebih kecil dan fluida bergerak lebih lambat.
|
Kecepatan aliran zat cair di dalam pipa dapat diukur dengan
persamaan.
(1–21)
Contoh Soal 13 :
Pipa venturi meter yang memiliki luas penampang
masing-masing 8 × 10–2 m2dan 5 × 10–3 m2 digunakan untuk mengukur kelajuan air. Jika beda
ketinggian air raksa di dalam kedua manometer adalah 0,2 m dan g = 10 m/s2, tentukanlah kelajuan air tersebut ( ρ raksa = 13.600 kg/m3).
Kunci Jawaban :
Diketahui:
A1 = 8 × 10–2 m2, A2 =
8 × 10–3 m2, h = 0,2 m, dan g = 10 m/s2.
b. Tabung Pitot (Pipa Prandtl)
Tabung pitot digunakan untuk mengukur kelajuan aliran suatu
gas di dalam sebuah pipa. Perhatikanlah Gambar 29.
Misalnya udara, mengalir melalui tabung A dengan kecepatan
v. Kelajuan udara v di dalam pipa dapat ditentukan dengan persamaan :
(1–22)
c. Gaya Angkat pada Sayap Pesawat Terbang
Penampang sayap pesawat terbang memiliki bagian belakang
yang lebih tajam dan sisi bagian atasnya lebih melengkung daripada sisi bagian
bawahnya. Bentuk sayap tersebut menyebabkan kecepatan aliran udara bagian atas
lebih besar daripada di bagian bawah sehingga tekanan udara di bawah sayap
lebih besar daripada di atas sayap. Hal ini menyebabkan timbulnya daya angkat
pada sayap pesawat. Agar daya angkat yang ditimbulkan pada pesawat semakin
besar, sayap pesawat dimiringkan sebesar sudut tertentu terhadap arah aliran
udara. Perhatikanlah Gambar 30.
Gambar
30. (a) Ketika sayap pesawat horizontal, sayap tidak mengalami gaya
angkat. (b) Ketika sayap pesawat dimiringkan, pesawat mendapat gaya angkat
sebesar F1 - F2.
|
Gaya angkat pada sayap pesawat terbang dirumuskan sebagai
berikut :
F1 – F2 =
½ ρ A (v22 - v11)
dengan :
F1 – F2 =
gaya angkat pesawat terbang (N),
A = luas penampang sayap pesawat (m2),
v1 = kecepatan udara di bagian bawah
sayap (m/s),
v2 = kecepatan udara di bagian atas
sayap (m/s), dan
ρ =
massa jenis fluida (udara).
Contoh Soal :
Sebuah pesawat terbang bergerak dengan kecepatan tertentu
sehingga udara yang melalui bagian atas dan bagian bawah sayap pesawat yang
luas permukaannya 50 m2 bergerak
dengan kelajuan masing-masing 320 m/s dan 300 m/s. Berapakah besarnya gaya
angkat pada sayap pesawat terbang tersebut? (ρ udara = 1,3 kg/m3)
Kunci Jawaban :
Diketahui: A = A = 50 m2, v2 =
320 m/s, v1 = 300 m/s, dan ρ udara = 1,3 kg/m3.
F1 – F2 =
1/2 ρ A (v22 - v11)
½ (1,3
kg/m3)(50 m2)(320 m/s)2 – (300 m/s)2 =
403.000 N
d. Penyemprot Nyamuk
Alat penyemprot nyamuk juga bekerja berdasarkan Hukum
Bernoulli. Tinjaulah alat penyemprot nyamuk pada Gambar 31.
Jika pengisap dari pompa ditekan maka udara yang melewati
pipa sempit pada bagian A akan memiliki kelajuan besar dan tekanan kecil. Hal
tersebut menyebabkan cairan obat nyamuk yang ada pada bagian B akan naik dan
ikut terdorong keluar bersama udara yang tertekan oleh pengisap pompa.
e. Kebocoran Pada Dinding Tangki
Jika air di dalam tangki mengalami kebocoran akibat adanya
lubang di dinding tangki, seperti terlihat pada Gambar 32, kelajuan air yang
memancar keluar dari lubang tersebut dapat dihitung berdasarkan Hukum
Toricelli.
Gambar
32. Tangki dengan sebuah lubang kecil di dindingnya. Kecepatan aliran
air yang keluar dari tangki sama dengan kecepatan benda yang jatuh bebas.
|
Menurut Hukum Toricelli, jika diameter lubang kebocoran pada
dinding tangki sangat kecil dibandingkan diameter tangki, kelajuan air yang
keluar dari lubang sama dengan kelajuan yang diperoleh jika air tersebut jatuh
bebas dari ketinggian h. Perhatikanlah kembali Gambar 32 dengan saksama. Jarak
permukaan air yang berada di dalam tangki ke lubang kebocoran dinyatakan
sebagai h1, sedangkan jarak lubang kebocoran ke dasar tangki
dinyatakan h2. Kecepatan aliran air pada saat kali pertama keluar dari
lubang adalah :
Jarak horizontal tibanya air di tanah adalah :
Contoh Soal :
Gambar di atas menunjukkan sebuah reservoir yang penuh
dengan air. Pada dinding bagian bawah reservoir itu bocor hingga air memancar
sampai di tanah. Jika g = 10 m/s2, tentukanlah:
a. kecepatan air keluar dari bagian yang bocor;
b. waktu yang diperlukan air sampai ke tanah;
c. jarak pancaran maksimum di tanah diukur dari titik P.
Kunci Jawaban :
Diketahui: h1 = 1,8 m, h2 = 5 m, dan g = 10 m/s2.
4. Viskositas
Viskositas (kekentalan) fluida menyatakan besarnya gesekan
yang dialami oleh suatu fluida saat mengalir. Pada pembahasan sebelumnya, Anda
telah mengetahui bahwa fluida ideal tidak memiliki viskositas. Dalam
kenyataannya, fluida yang ada dalam kehidupan sehari-hari adalah fluida sejati.
Oleh karena itu, bahasan mengenai viskositas hanya akan Anda temukan pada
fluida sejati, yaitu fluida yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a. Dapat dimampatkan (kompresibel);
b. Mengalami gesekan saat mengalir (memiliki viskositas);
c. Alirannya turbulen.
Zat cair dan gas memiliki viskositas, hanya saja zat cair
lebih kental (viscous) daripada gas. Dalam penggunaan sehari-hari, viskositas
dikenal sebagai ukuran ketahanan oli untuk mengalir dalam mesin kendaraan.
Viskositas oli didefinisikan dengan nomor SAE’S (Society of Automotive
Engineer’s). Contoh pada sebuah pelumas tertulis
API SERVICE SJ
SAE 20W – 50
Klasifikasi service minyak pelumas ini dikembangkan oleh API
(American Petroleum Institute) yang menunjukkan karakteristik service minyak
pelumas dari skala terendah (SA) sampai skala tertinggi (SJ) untuk mesin-mesin
berbahan bakar bensin.
Koefisien viskositas fluida η, didefinisikan sebagai
perbandingan antara tegangan luncur (F/A) dengan kecepatan perubahan
regangan luncur (v/l). Secara matematis, persamaannya ditulis sebagai berikut.
atau :
Nilai viskositas setiap fluida berbeda menurut jenis
material tempat fluida tersebut mengalir. Nilai viskositas beberapa fluida
tertentu dapat Anda pelajari pada Tabel 2.
Tabel 4. Harga Tegangan Permukaan Berdasarkan Eksperimen
Fluida Uap Air
|
Viskositas
|
Keterangan
|
100°C Air 99°C
Light Machine Oil 20°C
Motor Oil SAE 10
Motor Oil SAE 20
Motor Oil SAE 30
Sirop Cokelat pada 20°C
Kecap pada 20°C
|
0,125 cP
0,2848 cP
102 cP
50–100 cP, 65 cP
125 cP 150–200 cP 25.000 cP
50.000 cP
|
Poiseuille dan Poise adalah satuan viskositas dinamis,
juga disebut viskositas absolut. 1 Poiseulle (PI) = 10 Poise (P) = 1.000 cP
|
Sumber: people.ece.cornell.edu
|
Benda yang bergerak dalam fluida kental mengalami gaya gesek
yang besarnya dinyatakan dengan persamaan :
Untuk benda berbentuk bola, k = 6r (perhitungan
laboratorium) sehingga, diperoleh :
Ff =
6πrηv
(7–27)
Persamaan
(1–27) dikenal sebagai Hukum Stokes.
Jika sebuah benda berbentuk bola (kelereng) jatuh bebas
dalam suatu fluida kental, kecepatannya akan bertambah karena pengaruh
gravitasi Bumi hingga mencapai suatu kecepatan terbesar yang tetap. Kecepatan
terbesar yang tetap tersebut dinamakan kecepatan terminal. Pada saat kecepatan
terminal tercapai, berlaku keadaan
Σ F = 0
Ff + FA= mg
Ff = mg – FA
6π rη vT = ρbvbg – ρfvbg
6π
rη vT = (ρb – ρf) Vbg
Pada benda berbentuk bola, volumenya vb =
4/3 π r3 sehingga diperoleh persamaan :
(1–28)
dengan:
vt = kecepatan terminal (m/s),
Ff = gaya gesek (N),
FA = gaya ke atas (N),
ρb = massa jenis bola (kg/m2),
dan
ρf =
massa jenis fluida (kg/m3).
Tokoh Fisika :
Daniel Bernoulli
(1700–1782)
Bernoulli adalah seorang ahli Fisika dan Matematika yang
berasal dari Swiss. Penemuannya yang sangat terkenal adalah mengenai
hidrodinamika, yaitu Hukum Bernoulli. Ia juga menemukan bahwa perilaku gas
berhubungan dengan perubahan tekanan dan suhu gas tersebut. Penemuan tersebut
mendasari teori kinetik gas. (Sumber: people.ece.cornell.edu)
Contoh Soal :
Untuk menentukan massa jenis zat cair, dibuat rangkaian alat
seperti gambar di atas. Pengisap P dapat bergerak bebas dengan luas penampang
1 cm2.
Jika konstanta pegas = 100 N/m dan pegas tertekan sejauh 0,4 cm, massa jenis
zat cair adalah ....
a. 400 kg/m3
b. 500 kg/m3
c. 750 kg/m3
d. 800 kg/m3
e.
1.000 kg/m3
Kunci Jawaban :
Pegas tertekan oleh gaya yang besarnya
F = k Δx
F = (100 N/m)(0,4 × 10–2 m)
F = 0,4 N
Tekanan zat cair (p):
p = ρ gh
p = E/A merupakan besar tekanan zat cair yang menekan pegas,
dengan F = gaya yang menekan pegas.
ρ gh = F/A
ρ = F / Agh
ρ= 400kg/m3
Jawab: a
Jawab: a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar